Oleh admin ::
18988 views ::
28 Mar 2018
Bullying
? Saat ini siapa yang tak kenal dengan Bullying. Bullying ini bukan lagi hal
sepele, Suvey Kementrian Sosial tahun 2017 mengatakan sebanyak 84 persen anak
usia 12-17 tahun pernah menjadi korban bullying. Bahkan sebuah penelitian
di Inggris mendapati bahwa lebih dari 40 persen remaja bunuh diri karena bullying
menjadi salah satu penyebabnya.
Bullying
merupakan suatu bentuk perilaku agresif yang diwujudkan dengan perlakuan secara
tidak sopan dan penggunaan kekerasan atau paksaan untuk mempengaruhi orang
lain, yang dilakukan secara berulang atau berpotensi untuk terulang, dan
melibatkan ketidakseimbangan kekuatan dan/atau
kekuasaan. Perilaku ini dapat mencakup pelecehan verbal, kekerasan fisik atau
pemaksaan, dan dapat diarahkan berulangkali terhadap korban tertentu, mungkin
atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan.
Bullying terjadi
bukan karena kemarahan, atau karena adanya konflik yang harus diselesaikan.
Bullying lebih pada perasaan superior, sehingga seseorang merasa memiliki hak
untuk menyakiti, menghina, atau mengendalikan orang lain yang dianggap lemah,
rendah, tidak berharga, dan tidak layak untuk mendapatkan rasa hormat. Bullying
merupakan perilaku intoleransi terhadap perbedaan dan kebebasan
Dalam Islam sangat melarang keras dan sangat tidak menganjurkan bullying apalagi sampai merendahkan orang lain. Hal ini sebagai mana penjelasan dalam sebuah firman Allah swt dalam surat Al-Hujurat ayat 11:
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Q.S. Al-Hujurat: 11)
Oleh sebab itu, kita sebagai sesama muslim dan sesama manusia haruslah menjaga dan menebar kasih sayang pada semua, bukan justru berbuat zalim sesama manusia. Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam:
“Muslim
adalah orang yang menyelamatkan semua orang muslim dari lisan dan tangannya”.
(HR. Bukhari)
Pertama, apabila
anak mengalami bullying dan bullying yang dilakukan pelaku berupa intimidasi
verbal, salah satu caranya orangtua dan guru bisa melatih anaknya untuk bela
diri verbal. Contoh dari bela diri verbal.
Misalnya
dalam sebuah kasus, A sebagai Pelaku, B sebagai Korban, terjadi percakapan
sebagai berikut:
A: Hai
gendut
B: Hai
juga
A:
Badanmu kayak gajah, gede…haha…
B: Iya
alhamdulillah, itu tandanya aku tidak kekurangan makan, berkecukupan. Haha
Dan kosa
kata lainnya. Sesuatu yang ditanggapi berulang-ulang dengan tenang dapat
membuat pelaku bullying akan bosan dengan
sendirinya dan malah bukan korban bullyingyang kesal, tapi si
pelakunya sendiri.
Kedua, kita juga harus menanamkan pada diri anak agar
anak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Namun, apabila terus-terusan
di bullying,
sebagai orangtua juga harus mengajarkan anak untuk melawan. Melawan di sini
maksudnya adalah, semisal adik akan memukul kakaknya, lalu kakaknya menangkap
dan menahan tangan adik agar tidak mengenai kakaknya.
Ketiga, Islam mengajarkan untuk membalas kejahatan
dengan kebaikan, maka peran orangtua di sini mengajak anak yang sering
membullying untuk main ke rumah lalu diberi suguhan dan diajak ngobrol santai,
buat dia nyaman, sehingga dia sungkan untuk membullying anaknya lagi, bahkan
bisa jadi dia yang akan menjadi penjaga anaknya di sekolah saat anaknya
dijahili.
Semoga dengan 3 cara itulah, kita bisa menghentikan periku bullying. Sehingga pada alhirnya kehidupan akan semakin terjalin kasih dan sayang. Wallahu 'Alam
By : Ibnu Asakir